Kamis, Agustus 20, 2009

KH. M. Al Khaththath : Pangdam TNI Diminta Belajar Soal Pangeran Diponegoro

Kritik tajam datang dari Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath atas pernyataan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen Haryadi Soetanto yang meminta masyarakat waspada terhadap orang bersurban serta berjenggot.

Menurut Al Khaththath pernyataan itu tidak layak dilontarkan seorang petinggi TNI. "Pernyataan Pangdam IV Diponegoro adalah tindakan gegabah, kalau orang bersorban dan berjenggot harus dilaporkan," ujar Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad Al Khaththat kepada okezone, Selasa (18/8).

Kemarin, Mayjen Haryadi dalam acara peringatan detik-detik Proklamasi di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Semarang, meminta masyarakat agar secepatnya melapor ke aparat apabila melihat orang bersurban, berjubah, dan berjenggot dengan perilaku yang mencurigakan.

Menurut Al Khaththat, Mayjen Haryadi itu tidak pantas menjadi Pangdam IV Diponegoro. Pasalnya Pangeran Diponegoro juga menggunakan sorban. "Bagaimana dengan Pangeran Diponegoro yang menggunakan sorban, Pangdam Diponegoro apa tidak mengaca," tegasnya.

Menurut Al Khathtat sorban adalah ciri umat Islam dan juga merupakan sunnah Rasullah. Lebih lanjut Al Khathat juga menambahkan, sebaiknya diruangan Mayjen Haryadi juga diletakkan gambar Pangeran Diponegoro. "Apakah Pangeran Diponegoro itu pakai topi Belanda atau pakai sorban," pungkasnya. (mj/okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar